EMITEN CPO OPTIMIS TAMBAH PRODUKSI
18 Juni 2019
Jakarta. Penurunan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menggerus laba bersih emiten CPO. Kinerja emiten perkebunan diramal sulit bangkit lantaran terjegal pelemahan harga CPO yang rendah.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk(SIMP) misalnya, Kuartal I-2019 lalu, emiten ini mencetak kerugian Rp. 31,26 Milliar. Sementara laba bersih PT Sampoerna Agro Tbk(SGRO) turun 76,63% secara tahunan menjadi Rp. 3,85 Milliar.
Untuk menyiasati lesunya harga CPO, emiten-emiten disektor ini sudah merancang strategi demi menjaga kinerja. Head of Investor Relations SGRO Michael Kesuma mengatakan, perusahaannya mendorong produksi dengan menerapkan best managemnt practices.
SGRO menjelaskan teknik agronomis dengan biaya yang efektif dan menggunakan sumber sumber produksi secara efisien. "Jadi tingkatkan profitabilitas dapat dioptimalkan, dengan kondisi harga jual yang belum maksimal," ungkap Michael, kamis (13/06).
Tahun ini, SGRO menargetkan pertumbuhan produksi CPO 5%-10% dibanding tahun lalu, Sementara di akhrir 2018, produksinya 399.411 ton CPO. Per Kuartal I-2019 volume produksi CPO mencapai 77.281 ton, Meningkat 17% secara tahunan.
Fokus Hilirisasi
Tak mau kalah, PT Mahkota Group Tbk(MGRO) juga bakal menggenjot produksinya. Emiten ini mematok target produksi mencapai 203.308 ton di tahun ini. Sementara itu, per april 2019 MGRO sudah menghasilkan 59.044 ton CPO, atau sekitar 29% dari target setahun.
Untuk Mencapai target tersebut, MGRO akan fokus ke hilirisasi dengan memanfaatkan pabrik refinery baru. "Proses pembangunan pabrik sampai saat ini sudah mencapai 70%. Diperkirakan pabrik baru sudah bisa beroprasi di agustus 2019," kata seketaris Perusahaan MGRO Elvi, Kamis(13/6).
Tahun ini, MGRO mengalokasikan belanja modal Rp. 200 Milliar untuk hilirisasi pabrik refinery dan crushing plant yang memiliki kapasitas produksi minyak goreng 1.500 ton per hari. Lini produksi kernel crushing akan menghasilkan minyak inti sawit sebanyak 400 ton per hari.
Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan memprediksi harga CPO global pekan ini masih beresiko mengalami penurunan. ia memprediksi produksi minyak sawit mentah Malaysia bulan april 2019 akan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Oleh Karena itu, ia tidak merekomendasikansaham apapun dalam sektor CPO.
Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, investor bisa maintain buy saham AALI dan LSIP.