FP UMI LAKUKAN KULIAH UMUM, USLI SARSI : KEDEPAN ENERGI SEMAKIN DIBUTUHKAN
20 November 2019
Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia (FP UMI) Medan melaksanakan kuliah umum dengan menghadirkan 4 pemateri dari kalangan pengusaha dan profesional dibidangnya masing-masing. Kuliah umum mengusung tema "Outlook Ekonomi Indonesia 2020 & Prospek Kerja Sektor Perkebunan" digelar di Aula FP UMI Medan Jalan Harmonika/Pertambangan Pasar II Tanjung Sari, Medan, Jumat (15/11/2019) sekaligus dirangkai dengan acara pelantikan Pengurus Baru Kelompok Studi Pasar Modal Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (KSPM GI BEI) UMI Medan.
Keempat pemateri yang hadir menyampaikan kuliah umum dihadapan sekitar 350 orang mahasiswa UMI Medan serta mahasiswa penggiat pasar modal adalah Research Analyst Panin Sekuritas, Rendy Wijaya, Presiden Direktur Mahkota Group Usli Sarsi, Pimpinan Panin Sekuritas Darmin, SE, MBA, CIMBA, dan Pimpinan BEI KP Sumut M Phintor Nasution dan moderator Ir. Indrawaty Sitepu, MA dan Stenardy.
Acara kuliah umum diawali dengan sambutan dari KSPM GI BEI UMI Medan, kemudian dari Dekan FP UMI Ir. Berton E L Tobing, M.Si dan Rektor UMI yang diwakili Wakil Rektor IV Drs. Sevendi Napitupulu, M.Hum.
Sevendi Napitupulu dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kuliah umum dengan topik prospek ekonomi Indonesia 2020 dan Prospek Kerja Sektor Perkebunan yang menghadirkan pemateri dari kalangan profesional.
"Kuliah umum ini akan membuka wacana dan wawasan mahasiswa untuk mengetahui prospek investasi dan prospek perkebunan ke depan. Apa yang diperoleh pada hari ini kiranya dapat menjadi bekal terbaik dimasa yang akan datang," katanya.
Setelah menyampaikan sambutannya, Wakil Rektor Sevendi Napitupulu didampingi Dekan FP UMI Berton EL Tobing dan Ketua LPM UMI Dr. Dompak Pasaribu membuka secara resmi acara Kuliah Umum FP UMI Medan.
Pimpinan Bursa Efek Indonesia Perwakilan Sumut, M Phintor Nasution mengajak Kelompok Studi Pasar Modal untuk ikut dalam program pemerintah “Yuk Nabung Saham”. Ini sangat penting karena membeli salah satu cara berivestasi yang memberikan keuntungan.
Phintor juga menjelaskan proses pasar modal yang mempertemukan pembeli dan penjual. Penjual disini adalah perusahaan. Mereka (pemilik perusahaan) menjual perusahaan melalui saham. Ini salah satu cara untuk mendapatkan modal. Sementara investor punya modal.
Manfaat dari pasar modal kata Phintor dapat menciptakan lapangan kerja, investor punya uang emiten mendapatkan modal. Negara dapat pajak dari tansaksi jual beli saham. “Setiap hari ada 6,2 triliun transaksi di sumut,” sebut Phintor.
Sedangkan Research Analyst Panin Sekuritas, Rendy Wijaya menyebutkan perang dagang China dan Amerika Serikat berkontribusi mempengaruhi harga CPO. Diakuinya dengan adanya kebijakan program B20 ke B30 tahun 2020 mendapat akan mempengaruhi kenaikkan harga CPO, Dilihat dari resesi ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih aman. Dengan penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Sentar Amerika adalah menguntungkan Indonesia.
Diakuinya pertumbuhan ekonomi domestic masih stagnan. Ini dilihat dari sektor konsumsi belum tumbuh, padahak sector ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kebutuhan Energi
Presiden Direktur Mahkota Group, Usli Sarsi ke depan kebutuhan energi terbaharukan sangat dibutuhkan mengingat sumber kebutuhan yang selama ini dipergunakan mulai menipis. “Minyak bumi terus mengalami penurunan. Sementara energi nuklir yang selama ini dipergunakan dinilai memberikan ancaman besar bagi umat manusia,” sebut Usli.
Jepang yang selama ini banyak mempergunakan energi nuklir mulai mencari sumber energi yang dapat diperbaharuhi, salah satu adalah minyak sawit. Sementara energi tenaga surya, angin, air dan sebagainya tidak mampu memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
“Kebutuhan CPO akan terus dibutuhkan. Indonesia negara penghasil CPO terbesar di dunia peluang besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ini Mahkota Group terus meningkatkan hasil produksi CPO salah satu dengan melakukan akusisi perusahaan kelapa sawit,” katanya. (rin)