Ikuti kami




MGRO GENJOT PRODUKSI CPO

25 Juni 2019

Bisnis, MEDAN — Produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) PT Mahkota Group Tbk. atau MGRO sepanjang semester I/2019 diproyeksikan menyentuh 101.654 ton.

Sekretaris Perusahaan Mahkota Group, Elvi mengatakan estimasi tersebut dibuat berdasarkan realisasi produksi CPO hingga Mei 2019 yakni sebesar 77.502 ton.

Menurutnya, secara umum industri kelapa sawit dalam negeri diperkirakan harus menggenjot produksi karena China membutuhkan pengganti pasokan minyak kedelai dari Amerika Serikat.

Hal ini, katanya, terjadi karena terdampak perang dagang China-Amerika Serikat. Dia menilai pendapatan berpeluang turut terkerek meskipun saat ini belum menggarap pasar internasional. Alasannya, ketersediaan pasokan di dalam negeri bisa tergeser keinginan eksportir untuk memenuhi kebutuhan di China.

“Produksi CPO hingga Mei 2019 adalah 77.502 ton. Estimasi produksi CPO untuk semester I/2019 adalah berkisar 101.654 ton,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (24/6).

Adapun, saat ini perseroan masih menyelesaikan pabrik minyak goreng yang progresnya telah menyentuh 70% dan diperkirakan pabrik bisa beroperasi pada Agustus 2019. Perseroan berencana masuk ke hilir sehingga bisa menciptakan nilai tambah dari produk CPO yang dihasilkan.

Di bidang hilir, perseroan tengah membangun pabrik minyak goreng dengan kapasitas sebesar 1.500 ton/hari di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Rencananya, pada 2019, perusahaan bakal merealisasikan belanja modal sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan fasilitas pengolahan.

Dari sisi kinerja, perusahaan menargetkan laba senilai Rp123 miliar dan penjualan Rp5 triliun, atau meningkat 2,5 kali dari target 2018.

Target ini diharapkan bisa tercapai melalui proses penghiliran sawit yang akan menyumbang sekitar 40% terhadap total target penjualan.

Pada kuartal I/2019, MGRO meraup pendapatan Rp444,3 miliar atau naik 8,1% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni Rp411 miliar.

Pada tahun ini, MGRO juga bakal menggenjot produksinya dengan target produksi CPO mencapai 203.308 ton atau naik 4,9% dari target 2018 yakni 193.715 ton.

Menurutnya, meskipun perusahaan memiliki visi untuk membangun industri hilir, stimulus dari pemerintah tetap dibutuhkan.

Insentif fiskal dan kemudahan pembangunan industri hilir diharapkan bisa mendorong hilirisasi produk kelapa sawit.“Untuk mendorong peusahaan sawit agar masuk ke produk hilirisasi, sangat pentingadanya insentif fi skal,” katanya.

Sumber : Bisnis Indonesia (Duwi Setiya Ariyanti)