BIOGAS HASILKAN LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN
16 Februari 2020
Indonesia masih membutuhkan banyak tenaga listrik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Indonesia harus memaksimalkan potensi yang dapat menghasilkan listrik dengan tetap mengacu pada ramah lingkungan sehingga tidak mempengaruhi perubahan iklim.
Penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik telah menimbulkan masalah. Selain ketersediaan bahan bakar fosil yang terus berkurang, juga tidak ramah lingkungan.
“Penggunaan energi terbarukan untuk menghasilkan listrik harus terus dikembangkan,” ungkap CEO PT Mahkota Group Tbk, Usli Sarsi, melalui telepon seluler belum lama ini.
Indonesia sebagai negara terbesar penghasil kelapa sawit di dunia memiliki potensi untuk mengembangkan biogas menghasilkan listrik.
“Kita menyambut baik penandatanganan dua perjanjian definitive dengan GREE Energy pada 19 Februari untuk mengembangkan proyek biogas di Indonesia di dua pabrik kelap sawit,“ sebut Usli.
Proyek biogas ini akan terhubung ke perusahaan listrik Indonesia, PLN, masing-masing dengan perjanjian jual-beli listrik selama 20 tahun. Proyek ini akan menghasilkan listrik 3 MW yang bersih, andal, dan menjangkau lebih dari 27.000 orang dengan 16 GWh listrik yang dihasilkan per tahun.
Usli berharap kemitraan dengan GREE Energy akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan berkontribusi pada pengurangan emisi, yang sejalan dengan nilai-nilai kami dalam menerapkan standar keberlanjutan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Manfaat dari proyek ini akan digunakan untuk mendukung Yayasan Mahkota yang berfokus pada pendidikan.
Sedangkan CEO dan pendiri GREE Energy, Nicolas Stirer mengatakan, ini salah satu langkah untuk menanggulangi dampak dari perubahan iklim melalui solusi inovatif dengan mengurangi 76.000 ton emisi CO2 per tahun yang setara dengan emisi 42.000 orang.
Selain itu, total 13.000 ton BOD (kebutuhan oksigen biologis) akan dibersihkan per tahun, setara dengan limbah domestik yang dihasilkan oleh 1,6 juta orang. Proyek-proyek tersebut akan berkontribusi pada kilang-kilang pengolahan Mahkota Group di Riau, yang kebutuhannya terus meningkat dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan sejalan dengan ISPO, dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) melalui inovasi proyek energi terbarukan.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan grup besar, seperti Mahkota dan membantu mereka dalam transisi ke produksi yang lebih berkelanjutan, mengurangi secara dramatis emisi gas rumah kaca dari dua pabrik mereka.
Kemitraan ini juga akan mendorong ekonomi lokal dan mempromosikan pembangunan yang inklusif dan kesejahteraan di desa-desa di sekitar proyek”, kata Nicolas Stirer.
Sumber : https://analisadaily.com/e-paper/2020-02-16/mobile/index.html#p=16