PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA LEBIH BAIK, MENURUT USLI SARSI
10 November 2020
Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin baik dengan terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat. Indonesia menjadi negara tujuan investor berinvestasi.
"Perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat akan segera mereda," sebut Direktur Utama PT Mahkota Group, Usli Sarsi, Senin(9/11).
Meredanya perang dagang akan meningkatkan ekspor Indonesia, khususnya di kedua negara tersebut. Kebijakannya yang dilakukan Presiden Donald Trump dengan terlalu memproteksi negaranya dari produk luar negeri menyebabkan ekspor negara Amerika Serikat menurun, termasuk di Indonesia. Begitu pula dengan Tiongkok. Setelah perang dagang berakhir diharapkan kedua negara tersebut dapat membuka diri dengan negara lain.
Tujuan Investasi
Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia menyebabkan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, termasuk Indonesia.
"Setelah diteumkan vaksin kita berharap pandemi Covid-19 segera berakhir," sebutnya.
Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat dan berakhirnya pandemi Covid-19, Indonesia menjadi negara tujuan investor berinvestasi.
Tahun 2008 lalu, terjadi krisis di Amerika Serikat. Tahun 2009 pemerintah Amerika Serikat memberikan stimulus besar-besaran. Tahun 2010 Amerika Serikat keluar dari krisis. Sewaktu Amerika Serikat mengalami krisis, investor melirik negara di Asia. Indonesia sebenarnya negara yang menjadi tujuan investor. Tapi karena rumitnya pengurusan izin, maka para investor memilih Vietnam.
Tapi sekarang lanjug Usli Indonesia lebih siap menjadi negara tujuan investor berinvestasi dengan dikeluarkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
"Undang-undang ini memberikan kepastian berusahan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia." sebut Usli.
Ketersediaan tenaga kerja di Indonesia cukup banyak, bila dibandingkan dengan negara lain. Selain itu bahan baku untuk produksi juga banyak tersedia. Dukungan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, cukup mendukung.
Indonesia salah satu pasar terbesar untuk menjual produk dan jasa. Jadi tidak ada alasan bagi investor tidak melirik Indonesia sebagai negara tujuan investasi.
Masuknya investor ke Indonesia akan membuka lapangan kerja. Dampaknya daya beli masyarakat semakin baik dan pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
Zero Emisi
Rencana Amerika Serikat menjadi negara zero emisi tahun 2050 yang disampaikan Kamala Harris pasangan Joe Biden memberikan angin segera bagi industri CPO.
"CPO salah satu bahan baku untuk membuat bahan bakar (Biodiesel) pengganti minyak bumi Indonesia adalah negara terbesar penghasil CPO," jelas Usli.
Secara perlahan penggunaan bahan bakar fosil akan berhenti. Selain menghasilkan banyak emisi, juga ketersediaannya semakin menipis. Salah satu alternatif pengganti bahan bakar untuk menghidupkan mesin kendaraan, pabrik dan sebaginya menggunakan Biodiesel.
Bila Amerika Serikat memiliki komitmen menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, negara lain juga akan mengikuti hal yang sama. Aakan semakin banyak kebutuhan biodiesel di seluruh dunia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, hanya kelapa sawit yang bisa. Sedangkan bunga matahari, kedelai dan tumbuhan nabati lainnya tidak yang bisa dijadikan biodiesel akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
"Saya optimis kepemimpinan Joe Biden black campaign yang dilakukan negara Eropa akan melunak," sebutnya.
Pemerintah akan mampu menjawab tuduhan negara Eropa terhadap kampanya hitam terhadap sawit Indonesia. Langkah Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya sangan tegas kepada perkebunan yang melanggar undang-undang lingkungan hidup.
Tindakan tegas yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat memberikan kepercayaan dari negara luar, khususnya negara Eropa kalau pengelolaan sawit menjadi ramah lingkungan.
"Saya optimis perkebunan sawit di Indonesia akan semakin berkembang untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Tidak saja diolah menjadi CPO, tapi juga turunannya seperti minyak gorang, sabun dan sebagainya." Sebutnya.
Sumber : https://analisadaily.com/e-paper/2020-11-10/files/assets/basic-html/index.html#10