KELAPA SAWIT LEBIH UNGGUL DARI PADA HUTAN
07 Oktober 2021
Setiap detik atmosfer bumi dijejali sampah karbondioksida dari kegiatan manusia di planet Bumi. Manusia, hewan, kendaraan bermotor serta pabrik - pabrik di seluruh dunia membuang (emisi) karbondioksida (gas rumah kaca) yang berlebihan ke atmosfer bumi, yang telah memicu terjadinya pemanasan global dan perubahan lingkungan.
Untuk mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer bumi selain menurukan emisi gas rumah kaca juga diperlukan penyerapan kembali gas rumah kaca tersebut. Setiap tumbuhan baik tanaman hutan maupun tanaman kelapa sawit memiliki kemampuan menyerap karbondioksida dari atmosfer bumi. Melalui fotosintesa yang dilakukan tanaman, karbondioksida yang ada di atmosfer bumi diserap tanaman. Lewat metabolisme tanaman tersebut, karbondioksida dipecah menjadi karbon dan oksigen. Karbon kemudain diproses dan dirubah menjadi tubuh tanaman - tanaman (akar, batang, daun) dan produksi tanaman untuk kebutuhan manusia. Sedngkan oksigen dikeluarkan ke atmosfer/udara bumi untuk kehidupan manusia, yang kita hirup saat menarik nafas.
Karena tumbuhan memiliki kemampuan menyerap karbondioksida dari atmosfer bumi dan menghasilkan oksigen (memasok oksigen) ke atmosfer bumi, tumbuhan hijau disebut juga sebagai “paru-paru” ekosistem. Jika dibandingkan antara kelapa sawit dan hutan. Setiap hektar kebun sawit secara netto menyerap sekitar 64 ton karbondioksida setiap tahun dan menghasilkan oksigen 18 ton.
Sedangkan hutan secara netto menyerap sekitar 42 ton karbondioksida dan menghasilkan oksigen sekitar 7 ton. Dengan demikian untuk fungsi penyerapan karbondioksida dari atmosfer bumi dan produksi oksigen, perkebunan kelapa sawit justru lebih unggul daripada hutan.
Sumber : https://gapki.id/