USLI : LABA PERUSAHAAN KELAPA SAWIT MENINGKAT
15 November 2021
Tingginya permintaan minyak sawit baik dalam maupun luar negeri berdampak positif pada pendapatan perusahaan pengolahan kelapa sawit.
Tahun ini terjadi peningkatan permintaan minyak sawit dari dalam maupun luar negeri. Ini disebabkan karena terjadi perubahan cuaca La Nina sehingga banyak negara penghasil bunga matahari dan kedelai mengalami gagal panen. Selain itu peningkatan permintaan minyak sawit juga didorong krisis energy dibeberapa negara sehingga beralih ke energy biodiesel.
“Sampai September 2021 pendapatan MGRO Rp4,769 triliun naik 88% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,536 triliun,” sebut Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk, Usli Sarsi pada Public Expose yang dilakukan secara daring, Rabu (10/11).
Peningkatan pendapatan tersebut sebut Usli didukung dari refinery yang telah beroperasi secara penuh. Begitu pula laba bersih yang diperoleh sampai September 2021 sebanyak Rp57 miliar, naik 267% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yakni minus Rp34miliar.Menurutnya permintaan minyak sawit masih terus terjadi sampai akhir tahun. Alasanya ini ia optimis target produksi tahun ini sebanyak 522 ribu ton dapat tercapai, begitu juga target pendapatan sebesar Rp6 triliun dan laba bersih Rp120 miliar dapat tercapai.
Dalam memperkuat hilirisasi dengan melakukan peningkatan kapasitan refinery line-1 dan penambahan line-2, membuat produk hard stearin, margarine, oli packing dan shortening. Penambahan tangki timbun, peningkatan kapasitas KCP dan solvent extraction plant, investasi usaha biogas, penambahan turbine, boiler, bunchpress, pengolahan pupuk dan produk oleochemical.
Menurutnya,permintaan minyak sawit baik dalam maupun luar negeri masih terus meningkat untuk kebutuhan industri. Sementara kebutuhan minyak nabati lainnya seperti minyak bunga matahari, kedelai dan sebagainya tidak akan mampu memenuhi kebutuhan industri.
“Tahun ini banyak negara penghasil bunga matahari, kedelai dan sebagainya yang mengalami gagal panen karena perubahan La Nina. Sementara tanaman sawit lebih tahan dengan perubahan cuaca,” jelasnya.
Dikatakannya dengan terus meningkatnya kebutuhan minyak sawit tentu saja menguntungkan Indonesia. Saat ini Indonesia sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Bila dilihat dari hasil produksi rata-rata 4 ton per hektar masih bisa ditingkatkan. Begitu pula ketersediaan lahan yang dimiliki,
Indonesia masih dapat memperluas lahan sawit dengan memanfaatkan lahan rawa-rawa yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal tanpa membuka lahan hutan.
Sumber : https://analisadaily.com/e-paper/2021-11-13/files/mobile/index.html#10