Ikuti kami




EMITEN KELAPA SAWIT MGRO TERBITKAN EBUS RP 90 MILIAR BUNGA 9 PERSEN

11 April 2022

Emiten kelapa sawit, PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) berenana menerbitkan Efek Bersifat Utang/Sukuk (EBUS) dengan jumlah pokok sebesar Rp 90 miliar dengan bunga 9 persen.

Emiten produsen CPO itu telah mendaftarkan aksi korporasinya di KSEI pada Jumat (8/4/2022). Adapun efek tersebut memiliki tingkat suku bunga tetap sebesar 9 persen per tahun.

Perseroan menetapkan satuan perdagangan minimal sebesar Rp 2 miliar atau jumlah lain yang lebih besar dengan penambahan kelipatan Rp 1 miliar. Adapun pendistribusian secara elektronik akan berlangsung pada 12 April 2022.

Sementara itu tanggal pembayaran bunga pertama pada 12 Juli 2022. EBUS MGRO memiliki tenor hingga 12 April 2025 dengan frekuensi pembayaran setiap 3 bulan sekali.

Jumlah pokok EBUS adalah Rp 90 miliar. Perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penata laksana penerbitan.

Sebelumnya, Berdasarkan laporan keuangan yang dimuat di Harian Bisnis Indonesia pada Kamis (31/3/2022), emiten berkode saham MGRO tersebut membukukan kenaikan pendapatan sebesar 78,29 persen pada 2021 yaitu sebanyak Rp 7,31 triliun.

Adapun pada periode yang sama tahun sebelumnya MGRO mencatat pendapatan sebesar Rp 4,1 triliun.

Seiring dengan lonjakan pendapatan, MGRO berhasil membalikkan posisi rugi bersih pada 2020, senilai Rp 51,74 miliar, menjadi laba sebesar Rp 78,53 miliar.

Seiring dengan peningkatan penjualan ini, beban pokok pendapatan perseroan ikut meningkat menjadi Rp 6,48 triliun, dari Rp 3,94 triliun secara tahunan.

Selanjutnya, laba bruto perusahaan terpantau naik 399,1 persen dari Rp 165,31 miliar menjadi Rp 825,05 miliar di tahun 2021.

Adapun total aset perseroan hingga 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 1,82 triliun, naik dari Rp 1,43 triliun di 31 Desember 2020.

Total liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp 1,11 triliun di akhir Desember 2021, dari Rp 810,54 miliar di akhir Desember 2020. Sementara, total ekuitas perseroan juga naik menjadi Rp 709,8 miliar pada akhir 2021, dari Rp 623,4 miliar di 2020.

Sumber: market.bisnis.com