Ikuti kami




MGRO MENERIMA INVESTOR AWARDS 2022

28 Juli 2022

Indonesia adalah salah satu negara yang berhasil melalui tekanan pandemi Covid-19 lebih cepat. Tampak dari sejumlah indikator ekonomi makro Indonesia yang menunjukkan tren positif. Pemulihan ekonomi Indonesia sudah tampak sejak tahun lalu.

Momentum pemulihan benar-benar dimanfaatkan kalangan emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mayoritas emiten mencetak pertumbuhan kinerja yang signifikan pada tahun buku 2021. Tidak sedikit yang kinerjanya tumbuh sangat impresif, karena mampu mengoptimalkan peluang yang ada, seperti kenaikan harga komoditas pangan dan energi maupun tingginya kebutuhan layanan kesehatan.

Kondisi tadi tergambar dalam proses pemeringkatan emiten (Investor Awards) yang digelar oleh Majalah Investor tahun ini. Dari proses panjang penilaian yang dilakukan Tim Juri Investor Awards 2022, terpilih enam emiten terbaik dari sebanyak 787 emiten yang tercatat di BEI per Mei 2022.

Enam emiten tersebut, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK).

Enam emiten peraih Top Performing Listed Companies ditetapkan setelah melewati proses penyaringan berdasarkan nilai kapitalisasi pasar. Kategorisasi ini bertujuan untuk memberikan ruang kompetisi yang fair. Kategori tersebut terdiri atas Emiten Terbaik Kapitalisasi Pasar di Atas Rp 25 Triliun yang diraih oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, dan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Kapitalisasi Pasar Rp 5 Triliun – Rp 25 Triliun dimenangkan oleh PT Medikaloka Hermina Tbk dan PT Timah Tbk, serta Kapitalisasi Pasar Rp 1 Triliun – Rp 5 Triliun direbut oleh PT Mark Dynamics Indonesia Tbk

Ketua Dewan Juri Investor Awards 2022, Prof. Roy Sembel Ph.D memaparkan, Investor Awards 2022 mengusung tema “Thriving Post Pandemic Recovery, Amidst Heightening Geopolitic Rivalry” untuk menjadi acuan penilaian dalam menetapkan enam emiten peraih Top Performing Listed Companies 2022.

Dewan Juri menilai, peraih emiten terbaik mampu mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi nasional, kenaikan harga komoditas di pasar global, serta tingginya permintaan layanan kesehatan atau windfall gain secara jangka pendek. Selain itu, mereka juga punya strategi dan komitmen yang baik dalam memanfaatkan windfall gain secara jangka panjang.

“Pada tahapan wawancara dengan manajemen emiten, Tim Juri telah memberikan tantangan kepada para calon peraih Investor Awards agar tidak hanya melihat peluang jangka peluang seperti windfall gain. Calon pemenang harus bisa memanfaatkan windfall gain itu untuk meningkatkan capacity building dari berbagai sisi, juga human capital, organisasi, infrastrukturnya, hingga produk-produk yang perlu mereka kembangkan lebih lanjut,” imbuh Prof Roy yang sehari-hari merupakan Distinguished Chair in Finance & Investment IPMI International Business School.

Berdasarkan pemaparan saat wawancara tersebut, lanjut Roy, Dewan Juri meyakini peraih Investor Awards telah menyiapkan sejumlah strategi  pertumbuhan jangka panjang, karena windfall gain komoditas bersifat sementara. “Mereka sudah punya persiapan dalam mengantisipasi hal tersebut (penurunan harga komoditas), sehingga kami yakin memilih enam emiten sebagai peraih Investor Awards 2022,” imbuhnya.

Dewan Juri juga sangat concern terhadap komitmen emiten pada pengembangan kualitas sumber daya manusia, environment, maupun corporate social responsibility (CSR). Komponen ini harus menjadi bagian integral perusahaan, selain komitmen mereka menerapkan prinsip good corporate governance (GCG).

“Komitmen ini penting untuk mengukur tingkat sustainability emiten dalam jangka panjang,” ujar anggota Dewan Juri, Lilly Widjaja.

Sebelum masuk tahap wawancara, proses penjurian mengacu pada kriteria yang sangat ketat. Tahap penjurian dimulai dengan seleksi awal yang menggunakan delapan kriteria. Emiten yang lolos diseleksi awal kemudian diperingkat mengacu pada delapan indikator untuk mengukur kekuatan kinerja fundamental dan teknikal.

Emiten yang lolos pada tahap kedua ini ditetapkan sebagai nominasi untuk diikutkan ke tahap angket atau polling. Dengan demikian publik turut berpartisipasi memberikan penilaian lewat angket yang disebar secara terukur kepada stakeholder maupun pelaku pasar modal. Responden yang dipilih di antaranya dari kalangan investor (individu dan institusi), analis, maupun manajer investasi. Selanjutnya tahapan terakhir dilakukan wawancara para nominator emiten terbaik dengan juri sampai penetapan pemenang Investor Awards 2022.

Selain enam emiten peraih Top Performing Listed Companies, Dewan Juri juga menetapkan 29 emiten pemenang dengan kinerja terbaik di sektor masing-masing. Majalah Investor juga memberikan Special Awards untuk tiga emiten. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mendapat apresiasi atas kontribusinya terhadap perekonomian nasional, khususnya pengembangan UMKM selama masa pandemi Covid-19.  Sedangkan PT WIR Asia Tbk (WIRG) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sebagai The Best IPO 2022.


29 Juara Sektor

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Investor Awards 2022 juga diberikan bagi emiten yang berkinerja terbaik pada masing-masing sektor. Kali ini 29 emiten ditetapkan sebagai pemenang sektor, bertambah signifikan dibanding pemenang sektor tahun 2021 yang terdapat 17 emiten. Penambahan pemenang sektor ini disesuaikan dengan klasifikasi sektor industri baru IDX Industrial Classification (IDX-IC) yang diterapkan Bursa Efek Indonesia pada 25 Januari 2021. Klasifikasi baru IDX-IC didasarkan pada prinsip eksposur pasar. Berbeda dengan klasifikasi sebelumnya pada Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA) yang didasarkan pada aktivitas ekonomi emiten.

Jadi, jika pada klasifikasi JASICA terdapat 9 sektor dengan 56 subsektor turunannya, maka IDX-IC, jumlah sektor bertambah menjadi 12 sektor dengan 35 subsektor, 69 industri, dan 130 subindustri, sehingga cakupannya lebih luas.

Adapun 29 emiten yang terpilih sebagai juara sektor terdiri atas Sektor Batu Bara (PT Bukit Asam Tbk), Sektor Migas (PT Energi Mega Persada Tbk), Sektor Pendukung Pertambangan (PT Pelita Samudera Shipping Tbk), Sektor Industri Logam & Mineral (PT Vale Indonesia Tbk), Sektor Industri Bahan Kimia & Material Konstruksi (PT Surya Esa Perkasa Tbk), Sektor Industtri Kemasan (PT Panca Budi Idaman Tbk), Sektor Kehutanan, Pulp & Kertas (PT Pinago Utama Tbk), Sektor Perlengkapan Bangunan & Kelistrikan (PT Arwana Citramulia Tbk), Sektor Mesin & Alat Berat (PT United Tractors Tbk), Sektor Jasa Komersial & Pofesionalisme (PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk).

Selanjutnya Sektor Perusahaan Holding Multi Sektor (PT ABM Investama Tbk), Sektor Pertanian & Peternakan (PT Mahkota Group Tbk), Sektor Makanan & Minuman (PT Indofood Sukses Makmur Tbk), Sektor Rokok, Farmasi & Keperluan Rumah Tangga (PT Victoria Care Indonesia Tbk), Sektor Perdagangan Ritel (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk), Sektor Tekstil & Garmen (PT Indo-Rama Synthetics Tbk), Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata (PT Eastparc Hotel Tbk), Sektor Otomotif & Komponen (PT Selamat Sempurna Tbk), Sektor Penyediaan Jasa Kesehatan (PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk), Sektor Perbankan (PT Bank Central Asia Tbk).

Kemudian Sektor Multifinance (PT Mandala Multifinance Tbk), Sektor Sekuritas (PT Yulie Sekuritas Indonesia), Sektor Asuransi (PT Victoria Insurance Tbk), Sektor Perusahaan Holding & Investasi (PT Saratoga Investama Sedaya Tbk), Sektor Teknologi (PT Metrodata Electronics Tbk), Sektor Infrastruktur & Jasa Transportasi (PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk), Sektor Logistik & Pengantaran (PT Samudera Indonesia Tbk), Sektor Telekomunikasi (PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk), serta Sektor Media & Hiburan (PT MNC Digital Entertainment Tbk).

Terdapat tiga sektor usaha yang tahun ini ditetapkan tanpa pemenang yakni Sektor Properti & Real Estate serta Sektor Konstruksi Bangunan. Selain return saham tidak memadai, kinerja fundamental tiga sektor ini pun mayoritas minus mengacu pada indikator penilaian yang telah ditetapkan.


Seleksi Awal

Berdasarkan kesepakatan Tim Juri, pemeringkatan mengacu pada 8 persyaratan seleksi awal untuk menyaring emiten yang dinilai layak diikutkan dalam pemeringkatan. Persyaratan pertama tentang kepatuhan emiten dalam mempublikasikan laporan keuangan tahun buku 2021. Publikasi laporan keuangan tahunan selambatnya tanggal 31 Mei 2021. Kedua, emiten  yang  dilibatkan dalam pemeringkatan harus sudah  tercatat di  BEI  sebelum  tahun 2021. Ketiga, tidak mendapat opini disclaimer dan adverse dari akuntan publik. Keempat, tidak membukukan rugi bersih dan rugi operasional tahun 2021. Kelima, memiliki ekuitas  tidak kurang dari Rp 100 miliar.

Persyaratan keenam, saham emiten bersangkutan tergolong aktif (selama periode 1 Juni 2021 – 31 Mei 2022 tidak boleh tidak ditransaksikan selama 10 pekan atau lebih). Ketujuh, laporan keuangan emiten yang diperingkat harus bertahun buku Desember, dan kedelapan, memiliki ekuitas positif selama dua tahun terakhir.

Setelah melalui tahapan seleksi awal terhadap 787 emiten, hanya 390 emiten yang lolos seleksi awal untuk diperingkat dan 397 emiten tidak lolos seleksi. Kali ini, ada 79 emiten terganjal seleksi awal karena terlambat menyampaikan laporan keuangan hingga 31 Mei 2020. Selain itu ada 116 emiten yang terganjal karena ekuitas kurang dari Rp 100 miliar, dan 233 emiten tidak lolos karena menderita rugi usaha dan rugi bersih selama tahun 2021.


Kriteria Pemeringkatan

Setelah melewati tahapan seleksi awal, proses pemeringkatan kemudian dilakukan terhadap 390 emiten. Pemeringkatan mengacu pada delapan kriteria meliputi: (1) return saham selama satu tahun (1 Juni 2021 – 31 Mei 2022), (2) likuiditas saham dan (3) volatilitas saham juga untuk periode yang sama, (4) pertumbuhan penjualan tiga tahun, (5) net operating margin (NM), (6) return on equity (ROE), (7) asset turn over (ATO), dan (8) pertumbuhan laba operasi tiga tahun.

Mengacu pada hasil pemeringkatan diperkuat hasil polling terhadap 200 responden (analis, manajer investasi, dana pensiun, asuransi, investor individu, dan pengamat pasar modal) dan interviu direksi peraih nominasi, Dewan Juri menetapkan enam emiten peraih Top Performing Listed Companies 2022. Tahun ini, Dewan Juri juga menetapkan 29 Emiten Terbaik Per Sektor, serta 100 emiten sebagai 100 Best Listed Companies 2022.

Sumber : https://investor.id/market-and-corporate/300886/investor-awards-2022enam-emiten-raih-predikat-top-performing-listed-companies