UNIVERSITAS MTU OLAH LIMBAH SAWIT PT KPN MENJADI PUPUK ORGANIK
14 Januari 2022
Universitas Mahkota Tricom Unggul melakukan kunjungan ke pabrik PT Karya Pratama Niagajaya (KPN) di Jalan Besar KM 97 Tanjung Seri Sei Suka, Kabupaten Batubara, Rabu (12/1).
Ketua Prodi Agro Bisnis Universitas MTU, Suwandy Purba menjelaskan, kunjungan tersebut selain melihat langsung proses pembuatan CPO sekaligus melakukan penjajakan kerja sama pembuatan pupuk organik baik itu padatan maupun cairan dari limbah sawit.
“Limbah sawit yang dihasilkan PT KPN, baik itu cair, air boiler, tandan kosong maupun fiber akan diolah Universitas MTU menjadi pupuk organik. Dengan kata lain perusahaan menyediakan bahan, universitas yang mengolah menjadi pupuk organik,” ungkap Suwandy.
Penggunaan pupuk an-organik dan bahan-bahan kimia lainnya dalam budidaya pertanian maupun perkebunan akan meninggalkan residu di tanah yang dapat menyebabkan kerusakan tanah baik secara fisik, biologi maupun kimia. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman maupun kesehatan tanaman.
Penggunaan pupuk organik, baik padatan yang sering kita kenal dengan kompos maupun cair yang dikenal dengan pupuk organik cair merupakan salah satu solusi untuk kembali memperbaiki kondisi tanah baik secara fisik, biologi maupun kimia tanah. Tanah menjadi gembur atau tidak keras, dapat menahan hara maupun air, menambah kandungan hara tanaman baik makro maupun mikro.
“Kita akan lakukan uji kandungan pupuk organik tersebut. Lewat uji laboratorium maupun uji efikasi lewat aplikasi pada tanaman. Dari hasil tersebut nantinya akan kita diseminasikan kepada para pekebun maupun petani baik tanaman pangan, sayur dan buah maupun tanaman hias,” jelasnya.
Universitas MTU sebagai lembaga akademisi sebutnya memiliki peran untuk memberikan edukasi lebih luas lagi kepada PKS lainnya tentang pengolahan limbah pabriknya dan kepada para petani tentang penggunaan pupuk organik (kompos maupun pupuk organik cair) dalam usaha budidaya pertanian maupun perkebunan mereka.
Sementara itu manager PT KPN Eka Pramudy menyambut baik keinginan Universitas MTU untuk mengolah limbah sawit menjadi pupuk organik.
“Kita siap menyediakan bahan baku limbah sawit untuk diolah Universitas MTU menjadi pupuk organik,” sebutnya.
Ia mengharapkan penggunaan pupuk organik selain dapat meningkatkan kesuburan tanah juga meningkatkan hasil panen. Nantinya pupuk organik yang dihasilkan dari limbah sawit dijual kepada petani dengan harga yang terjangkau.
Turut hadir pada kunjungan tersebut dari universitas MTU Wakil Rektor 1 Dompak Pasaribu, Kepala LPM Nasib dan Kepala Biro Ahmad Fadli.