WAKIL KETUA APINDO SUMUT USLI SARSI DUKUNG PENURUNAN PAJAK EKSPOR CPO
15 Agustus 2022
Keputusan pemerintah melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menghapus pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) beserta produk turunnya hingga nol persen disambut baik Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara bidang perkebunan dan pertanian, Usli Sarsi.
Walau penurunan pungut ekspor CPO hingga 30 Agustus 2022, dapat menggenjot volume ekspor. Kita ketahui ketika pemerintah membuat kebijakan melarang ekspor CPO banyak tangki timbun penuh, kalau pun ada yang belum penuh hanya sebahagian kecil saja. Akibatnya pabrik kelapa sawit (PKS) menghentikan produksi karena tangki timbun penuh. Tidak berproduksinya PKS berimbas kepada harga sawit yang mengalami penurunan. Begitu pula ketika pemerintah menaikkan pajak ekspor sawit yang cukup tinggi, PKS membatasi produksi.
Dengan penurunan pajak ekspor CPO hingga nol persen hingga 30 Agustus 2022, industri sawit di tanah air dapat mengekspor CPO, dengan begitu persoalan keterbatas tangki timbun yang selama ini salah satu penyebab PKS tidak memproduksi CPO menjadi solusi.
“Kita berharap hingga 30 Agustus 2022, CPO yang ada di tangki timbun dapat di ekspor dan PKS kembali memproduksi CPO,” sebutnya.
Jika volume ekspor dapat ditingkatkan dapat mempelancar mata rantai industri sawit dari hulu sampai hilir. Ini tentunya akan menaikkan harga tandan buah segar (TBS) secara bertahan, imbasnya petani sawit akan sangat terbantu.
Usli berharap setelah masa penurunan pajak ekspor CPO berakhir 30 Agustus2022 dan kembali pada skema tarif pungutan ekspor CPO dan turunan yang progesif, industri sawit di tanah air berjalan stabil.
“Industri sawit terbukti mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. Bila industri sawit dikelola dengan baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegas Usli.