Ikuti kami




PRODI AGRIBISNIS UNIVERSITAS MTU FOKUS PADA PERTANIAN PERKOTAAN

28 Desember 2023

Program studi (Prodi) Agribisnis Universitas Mahkota Tricom Unggul (MTU) aktif mengembangkan proyek hidroponik di dalam kampus dengan memanfaatkan ruang terbatas dalam bangunan menanam sayuran tanpa tanah, menggunakan larutan nutrisi yang disediakan secara khusus.

"Proyek ini tidak hanya memberikan hasil tanaman yang sehat tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi mahasiswa mengenai pertanian berkelanjutan," ungkap Ketua Prodi Agribisnis Universitas Mahkota Tricom Unggul (MTU), Nelva Meyriani Ginting, S.P., M.P.

Menurutnya urban farming memiliki peran penting dalam menjamin ketersediaan pangan di tengah-tengah pertumbuhan populasi penduduk dan urbanisasi yang terus meningkat.

"Urban farming muncul sebagai solusi inovatif untuk mengatasi tantangan pangan dan lingkungan," ungkap Nelva magister pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 2021

Dengan memproduksi makanan secara lokal lanjutnya, dapat mengurangi ketergantungan impor pangan, meningkatkan ketahanan pangan, dan mengurangi risiko krisis pangan.

Urban farming di Sumatera Utara tumbuh secara signifikan dengan berbagai jenis praktik pertanian perkotaan. Salah satu jenis yang umum dikembangkan adalah kebun vertikal.

Kebun vertikal memanfaatkan ruang vertikal, seperti dinding atau struktur bertingkat untuk menanam tanaman secara efisien. Selain itu, hidroponik juga menjadi pilihan populer. Metode ini mengeliminasi penggunaan tanah dan menyediakan nutrisi untuk tanaman melalui larutan air yang kaya nutrisi. Hidroponik dapat diterapkan di dalam ruangan atau di halaman rumah.

Atap hijau atau green roof adalah praktik lain yang berkembang di Sumatera Utara. Tanaman ditanam di atas atap bangunan untuk mengurangi panas, meningkatkan isolasi termal, dan menyerap air hujan, menyumbang pada lingkungan perkotaan yang berkelanjutan.

Pertanian kotak atau container gardening juga populer, di mana tanaman ditanam dalam wadah seperti pot atau ember, memberikan fleksibilitas untuk diterapkan di berbagai lokasi seperti balkon atau teras.

Aquaponik, kombinasi budidaya ikan dan tanaman, memberikan solusi pertanian yang efisien dan berkelanjutan. Kebun komunal, yang dikelola bersama komunitas, juga menjadi trend, memungkinkan warga berbagi lahan untuk penanaman dan merawatnya bersama-sama. Sementara itu, rooftop farming di atas gedung-gedung menjadi cara kreatif untuk memanfaatkan lahan yang tersedia.

Semua jenis urban farming ini mencerminkan adaptasi kreatif terhadap kondisi perkotaan dan lahan terbatas. Dengan berbagai pilihan ini, dapat membangun sistem pertanian yang berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan lokal, dan memberdayakan masyarakat untuk lebih terlibat dalam produksi pangan mereka sendiri.

Urban farming juga dapat mengurangi jejak karbon. Dengan memproduksi makanan di dalam kota, jarak antara tempat produksi dan konsumsi berkurang, mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh transportasi dan distribusi pangan. Dengan kata lain, urban farming berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim dan penciptaan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Aspek pendidikan dan kesadaran lingkungan juga menjadi bagian penting dari urban farming. Generasi muda dapat belajar langsung mengenai siklus hidup tanaman, pentingnya tanah yang sehat, dan dampak positif dari praktik pertanian berkelanjutan. Ini bukan hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga membentuk pola pikir yang peduli terhadap lingkungan.

Sumber : https://medan.tribunnews.com/2023/12/27/prodi-agribisnis-universitas-mtu-fokus-pada-pertanian-perkotaan