USLI SAMBUT KEHADIRAN BURSA CPO INDONESIA DIHARAPKAN MENJADI PENENTU HARGA MINYAK KELAPA SAWIT
17 Oktober 2023
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sumatera Utara (APINDOSU) Bidang Perkebunan dan Pertanian, Usli Sarsi, menyambut baik kehadiran Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia. Sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, Indonesia telah memasuki fase baru dalam industri kelapa sawitnya dengan memiliki acuan harga sendiri. Usli Sarsi menegaskan pentingnya langkah ini, meskipun mengakui bahwa membangun sistem ini memerlukan waktu yang lama.
Menurut Rektor Universitas MTU, Dr. Dompak Pasaribu, S.E., M.Si, CPA, CACP, bantuan ini bertujuan untuk menjadikan Universitas MTU sebagai lembaga pendidikan terbaik tingkat nasional di setiap bidang, didukung oleh teknologi dan informasi yang kuat. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan universitas dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi secara profesional dan kompetitif berdasarkan tata nilai dan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
Bursa CPO Indonesia dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 23 Oktober 2023. Langkah ini diharapkan akan menjadikan Indonesia sebagai penentu harga minyak kelapa sawit dunia. Menurut data dari Kementerian Perdagangan, ekspor CPO Indonesia pada tahun 2022 mencapai hampir 47 juta ton dengan nilai mencapai US$29,62 miliar.
Namun, selama ini harga acuan CPO Indonesia bergantung pada harga dari bursa Rotterdam dan Malaysia. Kehadiran Bursa CPO Indonesia akan memberikan negara ini kontrol lebih besar atas pasar global CPO.
Informasi yang diperoleh Usli Sarsi, sedang ada 18 pelaku usaha CPO telah bergabung, ini menunjukkan antusiasme dan keinginan kuat dari pelaku usaha untuk mewujudkan perdagangan CPO yang lebih adil dan transparan.
"Usli Sarsi menekankan bahwa tujuan Bursa CPO Indonesia bukanlah untuk bersaing dengan Malaysia, tetapi untuk memberikan Indonesia harga acuan sendiri yang lebih mencerminkan kebutuhan dalam negeri.
Sementara Pemerintah berperan sebagai fasilitator, partisipasi aktif dari pengusaha CPO diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai barometer CPO dunia.
“Dengan langkah ini, Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin global dalam industri kelapa sawit, sambil memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi negara dan para pelaku usaha lokal,” tegasnya.