Ikuti kami




USLI SARSI : B30 BISA MENYEIMBANGKAN HARGA CPO

27 Maret 2023

Menurut Usli yang juga Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk, peningkatan B30 menjadi B35 bentuk komitmen pemerintah dalam penggunaan energi baru terbarukan, demi mencapai kemandirian Indonesia di sektor energi. " Ini tentunya harus kita dukung bersama sampai akhirnya menjadi B100" sebut Usli.

Dijelaskan biodiesel merupakan campuran antara Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit dengan BBM diesel. Dengan begitu persentase pencampuran BBN ke dalam BBM jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35%(B35). Penerapan B35 yang dilakukan pemerintah per 1 Februari 2023 sangat baik untuk menjaga balancing atau menyesuaikan dari sisi permintaan atau demand.

"Selama hasil sawit berupa Crude Palm Oil (CPO) lebih banyak untuk kebutuhan ekspor. Hal ini menjadi sangat rentan dipermainkan negara luar. Tapi dengan adanya peningkatan kebutuhan hasil sawit di dalam negeri salah satu dengan penerapan B30 menjadi B35 maka dapat menjaga keseimbangan harga. Negara pengimpor hasil sawit tidak akan dengan mudah mempermainkan harga sawit Indonesia." ungkap Wakit Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sumatera Utara(APINDOSU) membidangi pertanian dan perkebunan. Usli Sarsi kepada analisa melalui sambungan telepon, Sabtu (25/3).

Menurut Usli yang juga Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk, peningkatan B30 menjadi B35 bentuk komitmen pemerintah dalam penggunaan energi baru terbarukan, demi mencapai kemandirian Indonesia di sektor energi. " Ini tentunya harus kita dukung bersama sampai akhirnya menjadi B100" sebut Usli.

Dijelaskan biodiesel merupakan campuran antara Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit dengan BBM diesel. Dengan begitu persentase pencampuran BBN ke dalam BBM jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35%(B35).Itu berarti penggunaan BBM dapat dikurangi dan diganti dengan BBN.

Ia mencontohkan penerapan B30 tahun 2022 lalu lebih dari 11,5 juta kiloliter (KL) BBN berbasis minyak kelapa sawit disalurkan untuk biodiesel. Pengurangan penggunaan BBM solar yang harus di impor dapat menghemat devisa sekitar US$ 8,34 miliar atau setara lebih dari Rp 122 triliun.

Tidak hanya itu, dari pelaksanaan B30 telah menyerap tenaga kerja lebih dari 1,3 juta orang serta pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sekitar 27,8 juta ton CO2e. Dengan dilakukan peningkatan penggunaan BBN untuk biodiesel dari B30 menjadi B35 otomatis kebutuhan minyak sawit untuk kebutuhan biodisel semakin meningkat dari 11,5 juta KL menjadi sekitar 13,5 juta KL.

Begitu pula penyerapan tenaga kerja dan pengurangan emisi GRK juga meningkat. Kalau sekarang terjadi penurunan harga dan ekspor CPO itu bukan berarti penerapan B35 yang dilakukan pemerintah tidak mampu meningkatkan harga CPO.

" Harga CPO dunia sangat dipengaruhi dengan supply dari minyak nabati lain " kata Usli. Negara Eropa sangat melindungi petani bunga matahari, kedelai dan nabati lainnya. Negara Eropa sangat menyadari minyak nabati bunga matahari, kedelai dan nabati lainnya tidak mampu mengimbangi minyak sawit.

Dari segi biaya produksi minyak sawit jauh lebih murah, begitu juga dengan hasil produksi jauh lebih banyak. Harga minyak bunga matahari dan kedelai tidak bisa mengimbangi minyak sawit.

Pada saat di negara Eropa ketersediaan minyak nabati berupa bunga matahari dan kedelai meningkat, maka permintaan minyak sawit mengalami penurunan. Sebaliknya bila persediaan minyak nabati berupa minyak bunga matahari dan kedelai berkurang maka permintaan minyak sawit meningkat.

" Dengan kebutuhan minyak sawit terus ditingkatkan di dalam negeri, akan menjadi ancaman bagi negara pengimpor sawit. Mereka tidak bisa lagi mempermainkan harga sawit karena kita sudah menyeimbangkan permintaan sawit" tegas Usli.

Sumber : https://medan.tribunnews.com/2023/03/27/usli-sarsi-b30-dapat-menyeimbangkan-harga-cpo#google_vignette