Ikuti kami




PT MAHKOTA GROUP SIAP CUAN DOLLAR DARI PABRIK SAWIT EBT

06 Mei 2024

PT Mahkota Group, Tbk (MGRO), perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri kelapa sawit mulai menggarap program Integrated Sustainable Agro Industry, proyek unggulan yang akan memberikan sumber pendapatan baru untuk kelanjutan bisnis perusahaan tersebut.

Sebuah model industri inovatif yang menggabungkan keberlanjutan, efisiensi energi, energi terbarukan, dan nol emisi karbon. Melalui komitmen inovasi dan pengelolaan lingkungan yang bersinergi, model industri ini, MGRO mewakili visi masa depan fasilitas industri kelapa sawit terintegrasi, di mana keberlanjutan, produktivitas, dan tanggung jawab lingkungan berpadu dengan baik.

Proyek Integrated Sustainable Agro Industry ini sejalan dengan perkembangan praktik bisnis di kalangan korporasi global yang semakin serius mengembangkan model bisnis ramah lingkungan dalam kerangka keberlanjutan eksistensi bisnis korporasi (Corporate Sustainability). Keberlanjutan itu salah satunya dengan menjalankan konsep green economy, dimana tujuannya tidak saja untuk mengambil tanggungjawab bagi keselamatan bumi kita, namun juga menghasilkan potensi profit bagi perusahaan melalui program sertifikat kredit karbon dan budaya efisiensi konsumsi energi.

Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk Usli Sarsi mengatakan MGRO memiliki pandangan yang kuat soal Corporate Sustainability yang didorong oleh United Nations Global Compact dan pemerintah Republik Indonesia bahwa budaya bisnis dan praktik bisnis perusahaan sudah harus menerapkan prinsip ekonomi hijau (green economy).

“Dalam pengembangan program Integrated Sustainable Agro Industry, MGRO memiliki potensi untuk meraih pengurangan emisi karbon sebesar 95.246 MTCO2 per tahun. Kami ingin berperan untuk menciptakan iklim bisnis yang ramah lingkungan dan memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan karyawan kami. Proyek Integrated Sustainable Agro Industry yang kami jalankan itu sangat prospektif bagi kelangsungan perusahaan,” kata Usli, di Medan, pekan lalu.

Sebagai gambaran, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan harga perdagangan kredit karbon pada uji coba untuk pembangkit listrik berkisar US$2 hingga US$18 per ton. Bahkan, harga perdagangan kredit karbon di Uni Eropa telah mencapai lebih dari US$80 per ton.

Berbagai kebijakan bisnis MGRO untuk beralih menggunakan bahan bakar Energi Baru dan Terbarukan (EBT) berpeluang membawa perusahaan ini untuk mengantongi sertifikat kredit karbon. Potensi untuk memperoleh pengurangan emisi sampai 95.246 MTCO2 dari kebijakan EBT adalah potensi bisnis ekonomi hijau yang menjadi perhatian besar bagi manajemen MGRO.

Sebagai perbandingan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan harga perdagangan kredit karbon pada uji coba untuk pembangkit listrik berkisar US$2 hingga US$18 per ton. Bahkan, harga perdagangan kredit karbon di Uni Eropa telah mencapai lebih dari US$80 per ton.

Ada satu pabrik MGRO yang siap beroperasi secara bertahap dengan konsep pemakaian energi baru dan terbarukan (EBT) pada pertengahan 2024 ini. Pabrik ini diproyeksikan langsung bisa berdampak bagi pengembangan pendapatan baru (revenue stream) untuk perusahaan.


Integrated Sustainable Agro Industry

Ada beberapa proyek penting yang disiapkan MGRO dalam implementasi Integrated Sustainable Agro Industry, seperti, pertama, pengurangan konsumsi solar industri untuk kebutuhan bahan bakar untuk kegiatan produksi dengan potensi penghematan biaya energi mencapai hingga Rp70 miliar per tahun. Pengurangan konsumsi solar industri dilakukan dengan mengganti sumber energi primer ke bahan bakar energi terbarukan biogas.

Kedua, pengembangan sumber energi dari penggunaan EFB (empty fruit bunches) atau tanda buah kosong (tankos) menjadi bahan bakar pengganti cangkang dengan menghasilkan penghematan dari sekitar Rp19,6 miliar per tahun. Sedangkan cangkang sendiri dijadikan sebagai komoditi yang dijual ke pasar ekspor dan domestik sehingga menghasilkan sumber pendapatan tambahan bagi MGRO

Ketiga, pembuatan pupuk organik dari limbah kelapa sawit untuk kebutuhan kebun sendiri dan dijual ke pasar. Mahkota Group sudah sampai pada tahap rencana memproduksi pupuk organik limbah sawit dengan potensi nilai pendapatannya mencapai Rp132 miliar per tahun dengan asumsi harga pupuk organiknya sekitar Rp2.000 per kg. Menurut sebuah hasil penelitian, pupuk organik dari pengolahan limbah kelapa sawit ini dapat membantu pertumbuhan daun dan kualitas buah sawit yang lebih baik.

Corporate Secretary Mahkota Group Elvi mengatakan kebijakan bisnis dalam kerangka Corporate Sustainability dan program Integrated Sustainable Agro Industry telah menjadi komitmen bisnis bagi Mahkota Group.

MGRO telah menerapkan prinsip-prinsip pengolahan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable palm oil), standar kerja yang tinggi dan juga membangun kemitraan dengan masyarakat sekitar. Keberhasilan PT Mahkota Group Tbk terbukti dengan diperolehnya sertifikasi ISO 9001:2015, 14001:2015 22000:2018, 45001:2018, 37001:2016, Halal, SNI, SMK3, ISCC dan ISPO pada anak perusahaan.

Sumber : https://medan.tribunnews.com/2024/05/02/menuju-green-economy-mahkota-group-mulai-terapkan-pabrik-berbasis-energi-terbarukan-dan-zero-waste