Ikuti kami




WAKIL KETUA APINDOSU : USLI SARSI DUKUNG PENINGKATAN CAMPURAN BIODESEL MENJADI B50

30 September 2024 

Langkah pemerintahan yang akan datang presiden terpilih Prabowo dan Gibran akan melanjutkan kebijakan pemanfaatan sumber bahan bakar nabati dalam hal ini sawit atau biodiesel sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagaimana disampaikan Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Burhanuddin Abdullah sangat tepat.

Demikian disampaikan Wakil Ketua APINDOSU membidangi Perkebunan dan Pertanian, Usli Sarsi saat dihubungi Analisa melalui telepon selular, Sabtu (28/9).

“Sawit merupakan kekayaan alam bangsa Indonesia yang tidak dimiliki banyak negara,” ungkap Usli.

Sebelumnya hasil sawit lebih banyak di ekspor dalam bentuk bahan mentah yakni CPO, kini secara bertahap hasil sawit mulai dikelola di dalam negeri menjadi bahan bakar nabati yakni biodiesel.

Dengan mengelola hasil sawit menjadi biodiesel akan lebih banyak terserap mengingat energi banyak dibutuhkan berbagai sektor.

Data dari Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianRepublik Indonesia, selama kurun waktu tujuh tahun terakhir, tingkat pencampuran biodiesel terus ditingkatkan dari 15% (B15) pada tahun 2015, ditingkatkan menjadi 20% (B20) pada tahun 2016, tahun 2020 kembali ditingkatkan menjadi 30% (B30) pada tahun 2020, tahun 2023 kembali ditingkatkan menjadi 35% (B35). Saat ini Kementerian ESDM sedang melakukan persiapan pelaksanaan mandatori biodiesel 40% (B40) yang pelaksanaannya ditargetkan mulai 1 Januari 2025.

“Kita sangat mendukung kebijakan pemerintah Prabowo Subianto memanfaatan biodiesel akan ditingkatkan menjadi B50, dari B35 yang saat ini yang sudah diterapkan,” tegas Usli.

Penggunaan biodiesel untuk kebutuhan energi di dalam negeri telah menghemat anggaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers di media pernah mengatakan Indonesia berhasil menghemat impor minyak hingga Rp404 triliun pada periode 2018-2022 berkat mandatori biodiesel. Bila campuran sawit semakin ditingkatkan ke solar, maka semakin besar penghematan anggaran impor minyak. 

“Kita berharap biodiesel Indonesia bisa mencapai B100,” ucapnya.

Sumber : Analisa