MAHKOTA GROUP BERKOMITMEN SEBAGAI PERUSAHAAN SDGS
18 Oktober 2021
Perserikatan bangsa-bangsa pada 25 September 2015 lalu telah menetapkan 17 Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan dengan 169 capaian hingga tahun 2030. Dari 169 capaian tersebut secara garis besar SDGs meliputi tiga aspek utama yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup merupakan kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) yang ditandatangani oleh 189 negara, salah satunya Indonesia.
Pada industri minyak sawit, Indonesia telah menerapkan SDGs dengan mengimplementasikan pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan atau dikenal dengan ISPO sejak 2011.
Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) menyebutkan industri kelapa sawit memiliki multifungsi pertanian yang terdiri dari: fungsi ekonomi (white function), fungsi sosial budaya (yellow function/services), pelestarian tata air (blue services), dan fungsi pelestarian sumber daya alam (green function).
“Jika diterjemahkan secara lebih spesifik lagi sesungguhnya industri kelapa sawit telah berkontribusi pada pencapaian SDGs,” ungkap Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk, Usli Sarsi.
Dijelaskan Usli industri perkebunan kelapa sawit telah berkontribusi mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia secara signifikan yang merupakan SDG-1 yakni menghapus kemiskinan (No Poverty).Keberadaan industri kelapa sawit telah berkontribusi mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia secara signifikan. Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartartopada acara webinar bertajuk “Peran Kelapa Sawit Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional", Sabtu 6 Februari 2021 lalu mengatakan industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi besar untuk mengentaskan kemiskinan dengan menciptakan 16 juta lapangan. Pada SDG-2 yakni menghapus kelaparan, kekurangan gizi dan membangun ketahanan pangan inklusif (Zero Hunger) sangat dapat dilakukan dari hasil produksi kelapa sawit sehingga industri makanan, termasuk minyak goreng dan makanan berbasis sawit selalu tersedia.
Di SDG-7 yakni membangun energi yang berkelanjutan telah dibuktikan dengan penggunaan mencampurkan bahan bakar solar dengan minyak sawit sebagai sumber energi yakni biodiesel secara bertahap dari B10, lalu B20 dan sekarang B30 dan pada Bio Avtur 2,4 persen, dan masih banyak lainnya.