MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BERSAMA REKTOR UNIVERSITAS QUALITY DAN UNIVERSITAS QUALITY BERASTAGI
23 Juni 2022
Rektor Universitas Mahkota Tricom Unggul (MTU) Dr. Dompak Pasaribu SE, M.Si, CPA, CACP melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rektor Universitas Quality (UQ) Dr. Dedi Holden Simbolon, S.Si., M.Pd dan Rektor Universitas Quality Berastagi (UQB) Prof. Dr. Erna Frida, M.Si di ruang Aula Universitas Quality, Senin (20/6).
Rektor Universitas MTU, Dr. Dompak Pasaribu SE, M.Si, CPA, CACP dalam kata sambutannya menyampaikan dalam mengelola pendidikan harus dilakukan secara terus menerus. Melalui kerja sama yang dilakukan Universitas MTU dengan UQ dan Universitas MTU dengan UQB dapat membangun suatu struktur yang bagus.
“Dibutuhkan komitmen kedua belah pihak, sehingga didapatkan standar-standar dan implementasi yang dapat dipertanggungjawabkan”, jelasnya.
Jika semua yang dikerjakan hanya asal melengkapi pertanggungjawaban saja tambah Dompak, maka membangun perguruan tinggi itu akan sulit. Jadi semua itu dikerjakan harus dengan konsisten.
Kerjasama sangat penting dilakukan, namun lebih penting follow up dari kerja sama tersebut.
“Banyak lagi tantangan ke depan yang akan dihadapi, namun dengan adanya kolaborasi kedua belah pihak maka diharapkan tujuan bersama dapat dicapai”, tegasnya.
Sedangkan Rektor UQ Dr. Dedi Holden Simbolon, S.Si., M.Pd dalam kata sambutanya mengharapkan kerja sama yang dilakukan dapat segera dilakukan dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, sistem penjamin mutu internal dan inplementasi kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
Untuk itu diperlukan kolaborasi bukan kompetisi antar perguruan tinggi. Dengan kolaborasi akan terjadi saling menguatkan satu sama lain.
“Saya sangat berharap mahasiswa kita dapat melakukan praktek di perusahaan pemilik Universitas MTU,” harapnya.
Rektor Universitas Quality Berastagi (UQB) Prof. Dr. Erna Frida, M.Si mengharapkan kerja sama yang dilakukan dengan Universitas MTU memberikan manfaat kedua belah pihak.
“Jangan hanya sekadar penandatangan, tapi yang paling penting bagaimana pelaksanaan dari kerja sama yang dilakukan,” tegasnya.