SEMINAR INVESTASI PASAR MODAL OJK-PANIN SEKURITAS-MTU-BEI
01 Desember 2022
Milenial Bijak Berinvestasi Melalui Pasar Modal
Otoritas Jasa keuangan (OJK), Panin Sekuritas, Universitas Mahkota Tricom Unggul(MTU)dan Bursa Efek Indonesia (BEI)melakukan sosialisasi dengan tema “Milenial Bijak Berinvestasi Melalui Pasar Modal” kepada mahasiswa dan milenial di Kampus MTU Gedung Jati Junction Medan, Senin (28/11).
Rektor MTU Dr. Dompak Pasaribu, SE, M.Si, CPA, CACP dalam kata sambutannya menyampaikan para milenial harus melek investasi melalui pasar modal. Ini sangat penting agar para milenial bijak memiliki investasi melalui pasar modal. Jangan sampai salah pilih. Sekarang ini banyak investasi bodong yang menawarkan keuntungan besar untuk menarik milenial mau berinvestasi.
“Kehadiran para nara sumber dari OJK, Bursa Efek Indonesia dan Panin Sekuritas dapat menambah ilmu para mahasiswa dan milenial untuk lebih bijak berinvestasi melalui pasar modal,” harapnya. Melalui sosialiasi ini, ia berharap mahasiswa dan para milenial dapat menambah pengetahuan investasi di pasar modal.
Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Setia Jaya Manurung menjelaskan, OJK didirikan tahun 2011. Sebelum OJK berdiri pengawasan keuangan dilakukan Bank Indonesia. Didirikan OJK karena ada kasus Bank Century. Lalu DPR mendesak agar dibentuk lembaga pengawasan keuangan yang intens terhadap pasar modal, perbankan dan industri non bank dan lahirlah OJK. Industri jasa keuangan yang menjadi pengawasan OJK yakni bank, asuransi, pembiayaan, dana pensiun, pegadaian dan pasar modal. Tugas OJK mengatur dan mengawasi jasa keuangan serta melindungi konsumen dan masyarakat.
“Di OJK ada satgas waspada investasi,” sebutnya.
Satgas ini lanjutnya bertugas menangani permasalahan investasi illegal dengan bekerja sama dengan kepolisian, kejaksaan, kementerian perdagangan,kementerian komunikasi dan informatika, kementerian koperasi dan UMKM, Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara M Pintor Nasution menyampaikan saat ini Indonesia lagi mendapat bonus demografi dimana usia produktif lebih banyak. Dari jumlah penduduk Indonesia 270 juta jiwa, usia produktif 200 juta jiwa.
Persoalan yang dihadapi generasi milenial dan Gen Z dalam berinvestasi pasar modal adalah fomo yakni perasaan takut secara berlebihan saat tidak membeli saham yang mengalami kenaikan harga. Mudah percaya dengan keuntungan besar yang ditawarkan suatu investasi sehingga terjebak pada investasi bodong. Contoh kasus investasi bodong yang dialami ratusan mahasiswa IPB. Disinilah para milenial dan generasi Z bijak dalam berinvestasi dengan terlebih dahulu mencari tahu apakah investasi illegal atau legal. Caranya sangat mudah dengan mencari tahu di OJK.
Perasaan fomo pada milenial dan generasi Z kadang lupa untuk mencari tahu apakah investasi ilegal atau legal.
“Jangan langsung percaya sama publik figur yang mengendos mengenai investasi yang disampaikan. Bisa saja para publik figur dibayar untuk mempromosikan investasi,” katanya.
Senior Equity Sales Panin Sekuritas, Andika Sujarwadi menjelaskan sebagai milenial dan generasi Z yang bijak berinvestasi di pasar modal harus kenali profil resiko terlebih dahulu agar dalam menerapkan trading, portofolio dan money management strategy kita mengetahui kriteria saham yang akan dibeli, jangka waktu untuk di tahan dan ketika hendak akan menjualnya.
“Diverisifikasi dan disiplin menjadi hal penting dalam keberhasilan berinvestasi di pasar modal,” tegasnya.