03 April 2023

Lulusan perguruan tinggi tidak boleh berorientasi mencari pekerjaan, melainkan bagaimana membuka lapangan kerja baru. Karena itu setiap mahasiswa harus memiliki jiwa wirausaha

Revolusi industri 4.0 telah memberikan perubahan yang luar biasa dalam peradaban hidup umat manusia. Penggunaan teknologi digital semakin akrab dalam kehidupan manusia. Banyak pekerjaan yang beralih dari manual ke teknologi digital, termasuk dunia kewirausahaan dari manual ke digital Karena itu penguasaan teknologi digital menjadi suatu keharusan setiap orang, terlebih-lebih mahasiswa.

"Tahun ini saja Indonesia membutuhkan 10 juta tenaga digital. Universitas Mahkota Tricom Unggul berkomitmen mempersiapkan lulusan memiliki keterampilan di bidang digital, salah satu dengan memperbanyak workshop dunia usaha berbasis digital, salah satu membangun kewirausahaan," ungkap Rektor Univeristas Mahkota Tricom Unggul (MTU), Dr Dompak Pasaribu, S.E,. M.Si., CPA., CACP., pada saat membuka Workshop Pelatihan Digital: Marketing Dasar dengan narasumber Ahmad Rozy, S.Kom., M.Kom., dari Kominfo Sumut di Kampus A Gedung Grand Jati Junction Medan, Jumat (31/3).

Penguasaan teknologi digital untuk mencari peluang bisnis khususnya pengusaha kecil dapat berkembang. Pemerintah saat ini sangat fokus agar pelaku UMKM berbasis digital. Ini tentu saja menjadi peluang anak muda untuk memulai berbinis digital. Tenaga marketing sangat dibutuhkan dalam memasarkan produk melalui teknologi digital.

Kewirausahaan

Narasumber Ahmad Rozy mengungkapkan sebelum membangun kewirausahaan terlebih dahulu memahaminya, membentuk mindset dan karakter wirausahawan, mengikuti latihan, dan melakukan umpan balik dari apa yang sudah dilakukan.

"Kewirausahaan itu suatu proses pencarian, penemuan, penciptaan sesuatu ide baru dari masalah yang ada dan membuat, mewujudkan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada. Tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat," jelasnya

Karakteristik wirausahawan adalah kreatif, menangkap peluang, berani mengambil resiko, dapat memanfaatkan potensi di sekitarnya. Menyukai tantangan, punya daya tahan yang tinggi, punya visi jauh ke depan, memberikan yang terbaik dan adaptif.

Ia mengingatkan keberhasilan dalam membangun usaha bukan modal, tapi pola pikir. Kesalahan dalam berbisnis adalah bagian dari proses belajar lebih baik lagi.

Jangan merasa bersalah apalagi putus asa bila melakukan kesalahan dalam berbisnis. Karena itu bila terjadi kesalahan cari tahu dan perbaiki kesalahan tersebut dengan cara baru.

Selalu berusaha mencari solusi baru atas masalah yang ada, semua itu dibutuhkan kreatif, inovatif dan berani dengan kinerja yang lebih baik.

Sumber : https://medan.tribunnews.com/2023/04/05/mahasiswa-universitas-mtu-harus-miliki-jiwa-wirausaha