PAKAR PASAR SAHAM DARMIN BERI KULIAH UMUM BERINVESTASI SAHAM KEPADA MAHASISWA MTU
21 September 2023
Dua puluh tahun ke depan Indonesia akan memasuki tahun emas. Itu artinya pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi atau yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif yakni usia 15-64 tahun, sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif yakni usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun pada periode tahun 2020-2045.
Dengan jumlah usia produktif yang lebih banyak, maka sejak dari sekarang sudah harus dipersiapkan generasi yang cerdas yang komprehensif, yakni produktif, inovatif. dan berkarakter kuat.
"Apakah para mahasiswa baru Universitas MTU siap menjadi generasi emas dan generasi digital," seru Rektor Universitas Mahkota Tricom Unggul (MTU) Dr Dompak Pasaribu., SE, M.Si, CPA, CACP dihadapan ratusan mahasiswa baru Universitas MTU pada kegiatan Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Kampus MTU Gedung Grand Jati Junction Lt. 25 Jalan Perintis Kemerdekaan No. 3A Medan, belum lama ini.
Perkembangan teknologi yang terjadi secara masif telah memberikan perubahan, tidak saja dalam industri tapi juga kehidupan manusia. Termasuk di dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi juga harus berubah dengan penggunaan teknologi.
Universitas MTU dalam menjalankan pendidikan akan terus melakukan pendekatan teknologi, seperti ruang perkuliah secara digital seperti daftar hadir dengan melakukan sidik jari sebelum masuk ke ruang untuk mengikuti perkuliahan. Pengisian kartu rencana studi (KRS) dan kartu hasil studi (KHS) dilakukan secara online sehingga mahasiswa dapat melakukan dimana saja dan tidak perlu datang ke kampus. Perkuliahan berbasis online maupun offline sehingga mahasiswa yang tidak dapat datang ke kampus masih dapat mengikuti perkuliahan secara hybrid learning dengan metode pembelajaran yang menggabungkan atau mengkombinasikan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka (PTM). Ini dilakukan untuk memudahkan mahasiswa, khusus yang telah bekerja.
"Perkuliahan di sini telah menerapkan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM)," katanya. Banyak orang tidak dapat melanjutkan pendidikan karena alasan pekerjaan. Dengan menerapkan teknologi digital waktu dan jarak tidak lagi alasan untuk tidak kuliah.
Sedangkan Ketua Pembina Yayasan Mahkota Tricom, Usli Sarsi menyampaikan kepada mahasiswa baru patut bangga bisa kuliah di Universitas MTU. Masih banyak yang tidak bisa dapat melanjutan pendidikan ke perguruan tinggi karena tidak punya biaya, pekerjaan dan sebagainya.
Usli berkeinginan memiliki lembaga pendidikan dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. Dan itu telah terwujud. "Kita punya Sekolah Brigjen Katamso Satu di Sunggal dan Brigjen Katamso Dua di Marelan dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah atas dan Sekolah Menengah Kejuruan dengan jumlah murid 3.000-an. Di perguruan tinggi kita punya Universitas Mahkota Tricom Unggul," ungkapnya.
Universitas dan industri saling membutuhkan. Universitas butuh industri agar para lulusan bisa mendapatkan pekerjaan, sedangkan industri butuh sumber daya manusia yang terampil. Agar universitas dapat menghasilkan lulusan yang dibutuhkan industri, harus melakukan kolaborasi antara universitas dengan industri.
Para pendiri Universitas MTU adalah para pelaku bisnis yang memiliki usaha besar, salah satu adalah PT Mahkota Group Tbk.
"Bagi Universitas MTU tidak sulit untuk berkolaborasi dengan industri karena para pendiri memiliki banyak industri," ungkapnya.
Dalam kegiatan PKKMB, Ketua Pembina Yayasan Mahkota Tricom, Dr. Ir. Martono Anggusti, SH, MM, M.Hum memberikan kiat sukses agar mahasiswa MTU bisa dapat meraih cita-cita yang diinginkan.