PUTU SUWITRA BERI KULIAH UMUM MTU : NILAI KESUKSESAN MANUSIA BILA MENCAPAI KEBAHAGIAAN
29 Januari 2024
Tiga semboyan yang dicetuskan Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau dikenal Ki Hajar Dewantara untuk pendidikan. Pertama Ing Ngarsa Sung Tuladha yang artinya di depan memberi teladan. Kedua Ing Madya Mangun Karsa yang artinya ditengah memberi ilham dan ketiga Tut Wuri Handayani yang artinya di belakang memberi dorongan. Dari semboyan yang dicetuskan Ki Hajar Dewantara menjadi bapak pendidikan Indonesia dimana pada poin ketiga dari semboyan yang dicetuskan Tut Wuri Handayani menjadi semboyan pendidikan di Indonesia.
“Kalau kita paham semboyan yang dicetuskan Ki Hajar Dewantara mengingatkan bahwa pada akhirnya pendidikan atau institusi yang bagus ia harus mentransformasi ekosistem pendidikan melalui keteladanan dan itu akan memberikan perubahan pada sebuah institusi,” ungkap Direktur Lembaga Pendidikan Nilai-nilai Kemanusiaan (LPNK) dari Bali Putu Suwitra saat memberikan kuliah umum dengan tema “Sukses Human Velue” di Universitas Mahkota Tricom Unggul (MTU) di gedung Grand Jati Junction Medan, Sabtu (27/1).
Keteladanan yang dimiliki seseorang akan menjadi contoh. Kekuatan tidak akan mampu merubah seseorang kalau dia sendiri tidak ada energi untuk merubah dirinya terlebih dahulu.
Jadi hal terpenting katanya motivasi itu muncul dari diri sendiri bukan orang lain. Sebagai mahasiswa harus terus memotivasi diri kita sendiri agar terhubung dengan cita-cita yang dicapai. Karena itu semua niat yang kita inginkan harus dikelola dan dijaga dengan baik agar tercapai. Karena niat itu adalah cita-cita mulia dan yakin Tuhan akan membantu sampai cita-cita kita tercapai.
“Buatlah cita-citamu setinggi langit karena cita-cita adalah hak semua orang. Untuk membuat cita-cita besar tidak cukup dengan hak saja tapi yang terpenting bagaimana konsekwensi atas sebuah cita-cita besar itu berjalan menata setiap pemikiran kita, setiap ucapan kita, setiap langkah kita terhubung dengan cita-cita,” jelasnya.
Saat cita-cita yang dicapai telah tercapai bukan berarti sudah selesai, tapi harus setup yang bisa menjadi dasar untuk meneruskan cita-cita itu. Itu sangat penting mengingat badan kita semakin tua, tenaga semakin lemah. Karena itu cita-cita yang telah kita capai harus dipikirkan bagaimana keberlangsungannya dan diteruskan dengan generasi berikutnya. Dengan begitu akan mendatangkan kebahagiaan.
Kata sukses setiap orang punya perspektif berbeda. Ada yang menyebutkan sukses itu apabila bila memiliki harta banyak. Ada juga yang menyebutkan sukses itu bila memiliki karir yang bagus dan sebagainya. Tapi sebenarnya sukses itu bila apa yang dicapai memberikan kebahagiaan baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Jadi pada akhirnya pendidikan adalah bagaimana memanusiakan manusia. Kesuksesan yang kita capai tidak hanya memberikan kebahagiaan pada diri sendiri tapi juga kepada orang lain.
Mencapai Kesuksesan
Sedangkan Ketua Yayasan Mahkota Tricom, Usli Sarsi sebelum membuka kuliah umum menyebutkan dalam mencapai kesuksesan perlu memiliki intelligent quotient yakni kecerdasan pikiran. Tanpa kecerdasan pikiran sulit mencapai kesuksesan.
Kalau hanya mengandalkan kecerdasan pikiran tidak didukung emotional quotient akan sulit mencapai sukses. Dalam mencapai tujuan untuk mencapai kesuksesan akan banyak menghadapi persoalan. Karena itu perlu kemampuan mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain.
Kecerdasan pikiran, kecerdasan emosional ternyata belum menjamin mencapai kesuksesan. Butuh spiritual quotient agar dapat memahami tentang kehidupan seperti nilai-nilai pribadi, kasih sayang dan etika. Terakhir adversity quotient yaitu kemampuan dalam menghadapi kesulitan masalah dan mencari penyelesaiannya.
Sedangkan Rektor Universitas MTU, Dr. Dompak Pasaribu, SE., M.Si., CPA., CACP mengungkapkan sangat gembira kehadiran Direktur Lembaga Pendidikan Nilai-nilai Kemanusiaan, Putu Suwitra yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada mahasiswa dalam mencapai kesuksesan. Dengan kuliah umum yang diberikan kesuksesan yang dicapai mahsiswa MTU tidak saja memberikan kebahagiaan pada dirinya tapi juga kepada orang lain.